Jumat, 23 Agustus 2013

Jauhi Makanan Berlemak dan Gula Serta Seringlah Berolahraga Untuk Menghindari Penyakit Impotensi



Tak ada yang lebih menyayat harga diri seorang pria daripada gagal ereksi alias impotensi. Padahal seringkali pemicunya adalah kesalahan sendiri, yaitu gaya hidup dan pola makan yang salah. Dan untuk mengatasinya ternyata tidak susah-susah amat.

Saat ini memang sudah ada beberapa jenis obat yang secara khusus ditujukan untuk mengatasi disfungsi ereksi. Salah satunya adalah GASA atau “Gagah Perkasa” yang merupakan ramuan herbal alami suplemen khusus pria dewasa rekomendasi dari Boyke Dian Nugraha,
GASA adalah 100% Herbal kualitas premium bukan murahan, Aman dan Legal terdaftar Di Badan POM RI No Register : POM TR 112327001
Selain mengkonsumsi suplemen GASA sangat dianjurkan untuk selalu berolahraga teratur untuk mencegah penyakit ini,sudah lama diyakini bahwa pola makan khas Barat yang banyak didominasi lemak jenuh, asam lemak tak jenuh ganda omega-6, dan ditambah gula akan meningkatkan risiko disfungsi ereksi. Tak hanya itu saja, aneka komplikasi kesehatan lain seperti penyakit jantung dan obesitas ikut memeriahkan.

Sayangnya, susah sekali membujuk orang untuk merevolusi pola makan dan gaya hidupnya. Oleh karena itu, para peneliti dari East Carolina University yang dipimpin oleh Christopher Wingard memutuskan untuk mempelajari efek latihan aerobik pada disfungsi ereksi pada tikus.

Peneliti memberi para tikus makanan yang menyerupai makanan khas Barat. Selama 12 minggu, tikus tersebut juga diberi makan banyak gula, bahkan separuh dari kalorinya dipenuhi oleh lemak. Sebagai pembanding atau kelompok kontrol, para peneliti memberi makan sekelompok tikus dengan makanan yang sehat.

Separuh dari jumlah tikus pada kedua kelompok tersebut dikondisikan untuk melakukan olahraga sebanyak lima hari tiap minggu. Caranya adalah dipaksa berjalan di treadmill. Di akhir penelitian, para peneliti mengamati efek latihan aerobik terkait fungsi ereksinya.

Untuk mengukur kemampuan ereksi tikus, para peneliti membiusnya terlebih dahulu lalu memberi stimulus listrik untuk merangsang saraf kavernosus. Saraf ini bertanggung jawab meningkatkan aliran darah ke penis dan memicu ereksi. Para peneliti juga memeriksa arteri koroner tikus untuk menilai kondisi jantungnya.

Hasilnya seperti dilansir Counsel and Heal, Kamis (22/8/2013), tikus yang diberi makanan ala Barat akhirnya menderita disfungsi ereksi dan fungsi jantungnya juga lemah. Sedangkan tikus yang menjalani pola hidup serupa namun rajin berolahraga ternyata tidak mengalami komplikasi yang sama.

Pada kelompok tikus yang memakan makanan sehat, tak ada yang mengalami disfungsi ereksi dan penurunan fungsi arteri koroner, bahkan pada tikus yang tak pernah olahraga. Penelitian yang dimuat American Journal of Physiology: Regulatory Integrative, and Comparative Physiology ini menunjukkan bahwa olahraga dapat mencegah efek negatif dari konsumsi makanan kaya lemak dan gula.
Sumber : Detik Health, Produk GASA