Selasa, 30 April 2013

May Day...... May Day.......

May Day.... May Day....

Tentunya ini bukan panggilan darurat yah, hmmmm..... yups hari ini tepat tanggal 1 May seluruh negara di dunia memperingati Hari Buruh Sedunia.....

Berbagai aktifitas di lakukan oleh para buruh dalam memperingati Hari Buruh ini, di antaranya adalah berdemo seperti yang terjadi di Jakarta hari ini,

Sejak kemarin telah di beritakan oleh berbagai media, maupun di jejaring sosial bahwa akan ada demo besar besaran pada hari ini lengkap dengan lokasi lokasi demo nya, oleh karena itu sebagian masyarakat yang beraktifitas bisa mempersiapkan diri untuk menghindari kemacetan yang pastinya akan terjadi di beberapa titik Ibukota Jakarta .

Untuk para pendemo jangan rusuh yah.... dan jangan lupa banyak minum...

Agar Tak Rusuh, Pendemo Hari Buruh Harus Cukup Minum


Jakarta, Tanggal 1 Mei setiap tahunnya selalu diperingati sebagai Hari Buruh Sedunia. Momentum ini biasanya dimanfaatkan oleh buruh-buruh di seluruh dunia untuk menggelar aksi di jalanan, tak terkecuali di Indonesia.

Tahun ini, Hari Buruh Sedunia atau yang juga dikenal dengan May Day membuat semua orang di Indonesia cemas karena hampir seluruh kota besar termasuk Jakarta akan dilanda demo besar. Satu hal yang paling ditakuti bila terjadi demo adalah kerusuhan. Kerusuhan bisa terjadi tiba-tiba tanpa skenario.

"Satu hal yang harus dihindari agar tidak terjadi kerusuhan, emosi para pendemo dan petugas yang mengawal demo jangan sampai meningkat dan tidak terkendali. Dehidrasi atau kekurangan cairan merupakan hal yang paling berisiko terjadi pada para pendemo," jelas Dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, praktisi klinis dari FKUI-RSCM, dalam rilis yang diterima detikHealth, Rabu (1/5/2013).

Menurut Dr Ari, dehidrasi merupakan faktor penting yang bisa menyebabkan emosi para pendemo menjadi tidak terkendali. Oleh karena itu bagi para demonstran yang berjalan kaki, berteriak atau bernyanyi harus tetap menjaga minumnya.

Secara normal kebutuhan cairan 8-10 gelas per hari atau sekitar 2 liter sehari. Tapi jika terpapar panas dan berjalan kaki dalam jarak jauh yang bisa menyebabkan tubuh berkeringat, maka kebutuhan cairan harus ditingkatkan, dan sebaiknya juga dengan cairan isotonik. Hal ini mencegah agar jangan sampai terjadi kekurangan cairan.

Dr Ari menjelaskan, pada seseorang yang mengalami dehidrasi, selain lebih sensitif dan emosinya menjadi tidak terkendali, mereka juga susah berpikir jernih.

"Orang yang mengalami dehidrasi akan mengalami pusing, sakit kepala dan jika kondisi dehidrasi bertambah berat bisa fatal sampai pingsan atau tidak sadar dan menyebabkan kematian. Tidak jarang kita mendengar para pendemo pingsan saat melakukan aksinya," tambah Dr Ari.

Oleh karena itu, dehidrasi harus dicegah terjadi bagi para pendemo. Jika sudah terasa haus, mulut kering dan air ludah lengket, segeralah minum agar kondisi kekurangan cairan bertambah buruk.

Selain itu, karena umumnya saat melakukan demonstrasi para demonstran berteriak, maka tenggorokannya bisa kering dan bisa mengalami iritasi. Oleh karenanya harus tetap minum dan diusahakan jangan minum yang dingin.

Dr Ari menegaskan, upaya mencegah terjadinya dehidrasi sebenarnya bukan saja untuk para demonstran, tetapi juga untuk para petugas yang sedang menjalani tugas mengamankan aksi demonstrasi tersebut. Upaya simpatik dapat dilakukan dari kedua belah pihak, baik dari para pendemo maupun petugas untuk saling berbagi minuman.

"Cegah dehidrasi untuk demonstrasi yang damai," tutup Dr Ari.

Sumber : Detik Health - Agar Tak Rusuh Pendemo Hari Buruh Harus Cukup Minum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar